Teaching
Stories Marillyn Whirry
Marilyn Whirry adalah guru bahasa inggris grade 12 di Mira Costa High School,
Manhattan Beach, California. Semangatnya dalam menjalani hidup dibawa-bawa ke
kelas. Mariltyn mengatakan tentang hidupnya: “ Hidup seperti kanvas dengan kuas
yang melukiskan motif-motif pengalaman saya,” Marilyn menyatakan bahwa para
guru mungkin tak pernah tahu berapa banyak kehidupan murid yang diubah menjadi
lebih baik oleh rasa tanggung jawab dan kegembiraan hidup sang guru.
Filosofi pengajaran Marilyn berpusat pada
pembelajaran yang hangat fan menyenangkan. Dia mengatakan bahwa agar pikiran
terbuka, guru perlu membantu murid termotivasi mencari pengetahuan dan
menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana. Salah satu tujuan
terpenting Marilyn sebagai guru adalah mengajak murid berpikir mendalam saat
mereka membaca dan menulis. Di antara strategi mengajarnya adalah mendorong
murid untuk menandai buku-buku guna menghubungkan dan mengingat kejadian
penting atau teknik menulis dalam karya sastra, dan mempromosikan dialog dan
debat diskusi kelompok.
Salah satu bekas murid Merilyn, Mary-Anna
Rae, mengatakan bahwa keterlibatan intelektual dan semangat hidup Marilyn
membuatnya menjadi model yang dianut murid. Marry-Anna juga mengatakan bahwa
dalam segala hal yang dilakukan Marilyn, dia menunjukkan bahwa dia mendengarkan
murid dan mendorong mereka untuk melakukan pemikiran sedalam mungkin.
Mary-Anna, yang kini menjadi guru, menambahkan bahwa Marilyn memperkaya dan memperluas
dunianya. Mary-Anna juga mengatakan bahwa Marilyn membantunya untuk tumbuh
lebih percaya diri dalam berupaca, menulis dan menyadarkan dirinya bahwa
hidupnya punya suatu tujuan.
Berkat pemikiran dan karua yang
dideskripsikan dalam cerita pembuka di atas, Marilyn Whirry dipilih sebagai
National Teacher of the Year pada tahun 2000 dan diterima di Gedung Putih.
Usaha Marilyn untuk membuat murid-muridnya bisa berpikir mendalam adalah salah
satu penekanan di bab ini, di mana kita akan focus pada bagaiman guru dapat
membantu murid memahami konsep, berpikir, memecahkan masalah, dan mentransfer
apa yang mereka pelajari untuk setting
lainnya.
PEMAHAMN
KONSEPTUAL
Pemahaman koseptual adalah aspek kunci dari
pemeblajaran. Salah satu tujuan pengajaran yang penting adalah membantu muted
memahami konsep utama dalam suatu subjek, bukan sekadar mengingat fakta yang
tepisah-pisah. Dalam banyak kasus, pemahaman konsep akan berkembang apabila
guru dapat membantu murid mengeksplorasikan topic secara mendalam dan memberi
mereka contoh yang tepat dan menarik dari suatu konsep. Seperti yang akan Anda
lihat, konsep adalah bagian utama dari pemikiran.
Apa
konsep itu ?
Konsep
adalah kategori-kategori yang mengelompokkan objek,
kejadian, dan karakteristik berdasarkan property umum (Zacks & tversky,
2001). Konsep adalah elemendari kognisi yang
membantu menyederhanakan dan meringkas informasi (Hahn & Ramscar,
2001; Medin, 2000). Bayangkan sebuah dunia dimana kita tak punya konsep: kita
harus melihat setiap objek sebagai sesuatu yang unik dan tidak akan bisa
membuat generalisasi. Apabila kita tidak punya konsep, kita akan kesulitan
merumuskan problem yang sepele dan bahkan tak bisa memecahkannya. Misalkan
konsep buku, jika murid tidak mengetahui bahwa buku adalah lembaran-lembaran kertas
dengan ukuran yang sama, yang disatukan atau dijilid, dan berisi huruf cetak
dan gambar dalam urut-urutan yang mengandung arti, maka setiap kali murid
menjumpai buku baru harus mencari tahu apa buku itu. Karenanya, konsep memebuat
kita tak perlu “mengulang-ulang pencarian setiap kali kita menemukan informasi baru.
Konsep juga membantu proses mengingat,
membuatnya lebih efisien. Ketika murid mengelompokkan objek untuk membentuk
konsep, mereka bisa mengingat konsep tersebut, kemudian mengambil karakteristik
konsep itu. Jadi,saat Anda memberi PR matematika pada murid, Anda tidak harus
menjelaskan secara detail apa itu matematika atau apa itu pekerjaan rumah.
Murid sudah ingat sejumlah asosiasi yang cocok. Konsep bukan hanya membantu
mengembalikan ingatan, tetapi juga membuat komunikasi menjadi lebih efisien.
Apabila anda berkata, “Sekarang pelajaran seni,” Maka murid tahu apa maksud
anda. Anda tidak perlu menjelaskan panjang lebar apa seni itu. Jadi konsep,
membantu murid menyederhanakan dan meringkas informasi dan meningkatkan
efisiensi memori, komunikasi, dan penggunaan waktu mereka.
Murid membentuk konsep melalui pengalaman
langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia mereka. Mislanya, dalam
mengkonstruksi konsep kartun, anak mungkin pada mulanya menonton acara kartun
di TV, kemudian membaca komik, dan akhirnya melihat karikatur poitik. Murid
juga membentuk konsep melalui pengalaman dengan simbil (sesuatu yang mewakili
sesuatu yang lain). Misalnya, kata adalah symbol. Demikian pula dengan
matematika, grafik dan gambar.
Beberapa konsep rlatif sederhana, jelas dan
konkret, sedangkan ada konsep lain yang lebih kompleks, membingungkan dan
abstrak (Barsalou, 2000). Konsep sederhana lebih mudah disepakati. Mislnya,
kebanyakan orang sepakat pada makna “bayi”. Tetapi, kita agak sulit
untukmenyepakati apa yang dimaksud dengan “muda” atau “tua”. Kita lebih mudah
sepakat bahwa sesuatu disebut apel ketimbang sepakat sesuatu itu buah atau
bukan. Beberapa konsep ada yang sangat kompleks, membingungkan, dan abstrak, seperti
konsep dalam teori kejatuhan perekonomian atau teori tegangan dalam fisik.
Mempromosikan
Pembentukan Konsep
Dalam sejumlah hal, guru bisa membantu
murid untuk mengenali dan membentuk konsep yang efektif. Prosesnya dimulai
dengan mengenali cirri-ciri dari suatu konsep tertentu.
Mempelajari
Ciri-ciri Konsep. Aspek penting dari pembentukan
atau formasikonsep adalah mempelajari cirri utamanya, atributnya, atau
karakteristiknya. Ini adalah elemen pendefinisi suatu konsep, dimensi yang
membuatnya berbeda dari konsep lain. Mislanya, dalam contoh konsep buku, cirri
utamanya adalah lembaran kerjas, dijilid menjadi satu, dan berisi huruf cetak
dan gambar dalam urutan yang mengandung arti. Karakteristik lain seperti
ukuran, warna dan anjang bukanlah cirri utama yang mendefinisikan konsep buku.
Pikirkan juga cirri penting dari konsep dinosaurus : punah dan reptile. Jadi,
dalam kasus konsep dinosaurus cirri “punah” adalah penting.
Mendefinisikan
Konsep dan Memberi Contoh. Satu aspek penting dari
pengajaran konsep adalah mendefinisikan secara jelas dan memberi contoh yang
cermat. Strategi aturan-aturan adalah salah satu cara yang efektif (Tennyson
& Cocchiarella, 1986). Strategi ini terdiri dari empat langkah:
1.
Mendefinisikan Konsep. Sebagai bagian
dari pendefinisian konsep, hubungan konsep dengan konsep superordinat dan
sebutkan cirri-ciri utamanya, konsep superordinat adalah kelompok yang lebih
besar dimana konsep tersebut bisa masuk ke dalamnya. Jadi, dalam menyebutkan
cirri utama konsep dinosaurus, Anda dapat menyebut kelompok yang lebih luas
dimana ia dapat masuk ke dalamnya, yaitu reptil.
2.
Jelaskan istilah-istilah dalam definisi konsep.pastikan bahwa cirri atau karakteristik utama bisa dipahami dengan
baik. Jadi, dalam mendeskripsikan cirri utama drai konsep dinosaurus, adalah
penting bagi murid untuk mengetahui apa itu reptile: hewan vertebrata yang
biasanya bertelur dan bersisik atau bertanduk dan bernapas dengan paru-paru.
3.
Beri contoh untuk mengilustrasikan cirri utamanya. Berkenaan dengan contoh dinosaurus, kita dapat memberi contoh dan
deskripsi tipe-tipe dinosaurus yang berbeda, seperti triceratops, brontosaurus,
stegosaurus. Konsepini dapat di jelaskan lebih jauh dengan memberi contoh
reptile lain yang bukn dinosaurus, seperti ular, buaya, dan kura-kura. Memberi
penjelasan dan contoh dari suatu konsep adalah strategi yang baik untuk
mengajarkan pembentukan konsep. Diperlukan banyak contoh jik aanda mengajarkan
konsep yang kompleks dan saat Anda mengajar murid yang kurang cerdas (Moore,
1998).
4.
Memberi contoh tambahan. Suruh murid
untuk melakukan kategorisasi, menjelaskan kategorinya, atau suruh mereka
membuat contoh konsep sendiri. Tipe dinosaurus lainya bisa diberikan, seperti
pterodactyl, ornitholester, dan dimetrodon, atau murid bisa disuruh membuat
sendiri contohnya. Mereka juga bisa diminta untuk memikirkan contoh hewan yang
bukan termasuk dinosaurus, seperti anjing, kucing, dan ikan paus.
Peta
Konsep. Sebuah peta
konsep adalah presentasi visual dari koneksi konsep dan organisasi
hierarkis konsep. Meminta murid membuat peta cirri atau karakteristik dari
suatu konsep akan bisa membantu mereka untuk memahami konsep tersebut (Kinchin,
Hay & Adams, 2000; Nicoll, 2001). peta
konsep juga mungkinmemuat konsep dalam
kategori superordinat dan mencakup contoh yang termasuk di dalamnya dan contoh
yang bukan termasuk didalamnya. Aspek visual dari peta konsep berhubungan
dengan diskusi imaji dalam memori di Bab 8. Anda bisa membuat peta konsep
dengan bantuan murid, atau biarkan mereka menyusunnya sendiri atau secara berkelompok.
Gambar 9.1 menunjukkan contoh peta konsep atau konsep reptile.
Gambar
9.1. Contoh Peta Konsep Untuk Konsep Reptil
Menguji
Hipotesis. Ingat kembali diskusi kita tentang
pendekatan ilmiah untuk riset di Bab 1. Di sana dikatakan hipotesis adalah asumsi
spesifik dan prediksi tertentu yang dapat diuji untuk menentukan kebenarannya.
Murid akan mendapat manfaat dengan berlatih menyusun hipotesis tentang apa itu
dan disebut konsep dan apa yang bukan (Ross, 2000). Salah satu caranya adalah
menyusun aturan tengan mengapa beberapa objek masuk dalam suatu konsep, sedang
objek lainnya tidak. Berikut ini adalah contoh dari cara memberi latihan kepada
murid untuk menyusun hipotesis: Berikan gambar bentuk-bentuk geometris seperti
di Gambar 9.2 kepada murid Anda. Kemudian secara diam-diam anda memilih konsep
dari salah satu bentuk geometris ini (seperti “lingkaran” atau “lingkaran
besar”) dan tanyakan suruh murid anda menyusun hipotesis tentang konsep apa
yang telah anda pilih. Merka akan mencoba menebak konsep anda dengan mengajukan
kepada anda pertanyaan yang berkaitan dengan bentuk-bentuk geometrid an
mengeliminasi yang tidak relevan. Anda bisa juga menyuruh murid “menjadj guru”
merka memilih kosep danmenjawab pertanyaan dari murid lain yang menyusun
hipotesis konsep. Bekerja samalah dengan murid untuk menyusun strategi paling
efisien guna mengidentifikasi konsep yang benar.
Gambar
9.2 Menyuruh Murid Menyusun Hipotesis tentang Suatu Konsep
Anda bisa menggunakan susunan seperti apa yang
ditunjukkan di sini untuk membantu muid menciptakan hipotesis tentang apa
konsep yang ada di pikian anda. Ajak murid megnembangkan strategi paling
efisien untuk memahami apa konsep itu. Misalnya, anda bisa memilih konsep
“persegi empat dan segitiga kecil” atau segitiga kecil dan segi empat kecil”
dan suruh meurid mencari tahu apa konsep di benak anda. Anda juga bisa menyuruh
murid untuk bergantian memilih konsep.
Penyesuaian
Prototipe. Dalam penyesuaian prototype (Prototype matching), individu memutuskan
apakah suatu item termasuk anggota dari suatu kategori dengan membandingkannya
dengan item yang palingkhas dari kategori itu (Rosch, 1973). Semakin mirip item
itu dengan prototipenya, semakin besar kemungkinan individu akan megnataan
bahwa item itu termasuk kategori dimaksud; semakin tak mirip. Semakin besar
kemungkinan orang itu akan menilai bahwa item itu tidak termasuk kategori
tersebut. Misalnya, konsep murid tentang pemain sepak bola mungkin mencakup
pemain yang berotot dan besar seperti pemain betahan atau gelandang. Tetapi beberapa
pemain bola, seperti stiker, tidak terlalu besar dan berotot. Pemain bertahan
mungkin lebih dianggap sebagai prototype pemain bola. Apabila murid ini
memikirkannya apakah seseorang termasuk kategori “pemain bola" maka
merekamingkin akan membayangkan sosok yang mirip dengan pemain bertahan atau
gelandang. Demikianpula, merpati lebih dianggap berbentuk khas burung ketimbang
penguin atau burung unta. Meskipun demikian, anggota dari suatu kategrori dapat
sangat bervariasi dan memmiliki kualitas yang membuat mereka menjadi anggota
kategori itu (lihat gambar 9.3.
Gambar
9.3. Kapan Suatu gelas disebut “Gelas”?
Mana dari gambar di aas yang akan anda sebut sebagai
prototype konsep “gelas”? Dalam satu studi, partisipan riset kebanyakan
menyebut nomor 5 (Lavob, 1973). Beberapa partisipanmenyebut nomor 4 sebagai
mangkuk dan nomor 9 sebagai vas karena bentuknya sangat berbed dengan
prototype.
Teaching
Strategies
Membantu
Murid Membentuk Konsep
1.
Gunakan strategi contoh aturan. Ingat
strategi ini terdiri dari empat langkah: (1) mendefinisikan konsep; (2)
menjelaskan istilah dalam definisi; (3) beri contoh untukmengilustrasikan
ciriutama, dan (4) beri contoh tambahan dan suruh murid mengkategorisasikan ini
danmenjelaskan kategorisasi itu, atau suruh murid membuat contoh konsep mereka
sendiri.
2.
Bantu murid bukan hanya mempelajari suatu konsep. murid bisa belajar bahwa walaupun lucu, namun lelucon, badut dan
puisi lucu bukan termasuk kartun. Formasi konsepakan lebih baik jika mereka
diajari bahwa Amerika Utara bukan suatu “bangsa” tapi sebuah “benua” dan bahwa
menyentuh seseorang adalah sebuah tindakan, bukan pikiran. Jika anda mengajar
konsep “segitiga”. Suruh murid mendaftar karakteristik dari “segitiga” seperti
“tiga sisi”, “bentuk geometri”, “ukuran bermacam-macam”, dan sebagainya. Juga
suruh mereka mendaftar contoh benda yang tidak termasuk segitiga, seperti
lingkaran, kotak, dan bujur sangkar.
3.
Buat konsep sejelas mungkin dan beri contoh konkret. Luangkan waktu memikirkan cara terbaik menyajikan konsepbaru,
terutama untuk konsep abstrak. Apabila anda ingin murid memahami konsep
“Kendaraan” , mintalah mereka menyebut contohnya. Mereka mungkin akan menyebut
“mobil” dan mungkin “truk” atau “bus”. Tunjukkan foto kendaraan lain pada
mereka, seperti pesawat atau kapal, untukmengilustrasikan bahwa konsep itu
luas.
4.
Bantu murid menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sudah
mereka kenal. Di Bab 8, kitatelah mendiskusikan
strategi menjelaskan cara mencatat yang baik. Setelah murid mempelajari
prosedur ini akan lebih mudah bagi mereka untuk mempelajari bagiamana
mengkonstruksi peta konsep, karena anda bisa menunjukkan bagaimana peta konsep
tersebut saling terkait dengan menjelaskannya dalam term organisasi hierarkis.
Contoh lain dari cara membantu murid menghubungkan konsep baru dengan konsep
yang sudah mereka kenal adalah murid mungkin sudah tahu emas dan perak tetapi
tidak tahu apa itu platinum dan plutonium. Dalam kasus ini, ajarkan konsep
platinum dan plutonium berdasarkan konsep emas dan perak.
5.
Dorong murid menciptakan peta konsep.
murid akan lebih mudah belajar konsep apabila mereka disuruh memetakan
organisasi hierarkis dari suatu konsep secara visual. Susunan hierarkis ini
dapat digunaakn untukmembantu murid memahami karakteristik suatu konsep dari
yang umum ke yang khusus. Organisasi hierarki bisa membantu memori.
6.
Suruh murid membuat hipotesis tentang suatu konsep. membuat hipotesis akan mendorong murid untuk berpikir dan menyusun
strategi. Bantulah murid mengembangkan strategi paling efisien untuk menentukan
apa konsep itu.
7.
Beri murid pengalaman dalam penyesuaian prototype. Pikirkan konsep yang berbeda-beda dan kemudian tanyakan kepada murid
apa prototype dari konsep tersebut.
Kemudian suruh mereka memberi contoh yang bukan termasuk prototype konsep itu.
8.
Cek pemahaman murid atas suatu konsep dan motivasilah mereka untuk mengaplikasikan
konsep tersebut pada konteks lain. Pastikan bahwa
murid tidak sekadar mengingat konsep tanpamemikirkannya. Ajak mereka
mengembangkan pengetahuannya tentang konsep dan mengelaborasinya dengan memberi
mereka tugas membaca bahan lain tentang konsep tersebut. Tanyakan kepada murid
bagaimana konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks yang berbeda.
Misalnya, dalam mempelajari konsep keadilan, tanyakan kepada murid bagaimana
keadilan dapa tmembuat hidup lebih baik, bukan hanya disekolah, tetapi juga
saat bermain, dirumah, dan ditempat kerja.