Selasa, 27 November 2012

PENJELASAN PROSES KOGNITIF KOMPLEKS



Teaching Stories Marillyn Whirry
Marilyn Whirry adalah guru bahasa inggris grade 12 di Mira Costa High School, Manhattan Beach, California. Semangatnya dalam menjalani hidup dibawa-bawa ke kelas. Mariltyn mengatakan tentang hidupnya: “ Hidup seperti kanvas dengan kuas yang melukiskan motif-motif pengalaman saya,” Marilyn menyatakan bahwa para guru mungkin tak pernah tahu berapa banyak kehidupan murid yang diubah menjadi lebih baik oleh rasa tanggung jawab dan kegembiraan hidup sang guru.
Filosofi pengajaran Marilyn berpusat pada pembelajaran yang hangat fan menyenangkan. Dia mengatakan bahwa agar pikiran terbuka, guru perlu membantu murid termotivasi mencari pengetahuan dan menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana. Salah satu tujuan terpenting Marilyn sebagai guru adalah mengajak murid berpikir mendalam saat mereka membaca dan menulis. Di antara strategi mengajarnya adalah mendorong murid untuk menandai buku-buku guna menghubungkan dan mengingat kejadian penting atau teknik menulis dalam karya sastra, dan mempromosikan dialog dan debat diskusi kelompok.
Salah satu bekas murid Merilyn, Mary-Anna Rae, mengatakan bahwa keterlibatan intelektual dan semangat hidup Marilyn membuatnya menjadi model yang dianut murid. Marry-Anna juga mengatakan bahwa dalam segala hal yang dilakukan Marilyn, dia menunjukkan bahwa dia mendengarkan murid dan mendorong mereka untuk melakukan pemikiran sedalam mungkin. Mary-Anna, yang kini menjadi guru, menambahkan bahwa Marilyn memperkaya dan memperluas dunianya. Mary-Anna juga mengatakan bahwa Marilyn membantunya untuk tumbuh lebih percaya diri dalam berupaca, menulis dan menyadarkan dirinya bahwa hidupnya punya suatu tujuan.
Berkat pemikiran dan karua yang dideskripsikan dalam cerita pembuka di atas, Marilyn Whirry dipilih sebagai National Teacher of the Year pada tahun 2000 dan diterima di Gedung Putih. Usaha Marilyn untuk membuat murid-muridnya bisa berpikir mendalam adalah salah satu penekanan di bab ini, di mana kita akan focus pada bagaiman guru dapat membantu murid memahami konsep, berpikir, memecahkan masalah, dan mentransfer apa yang mereka pelajari untuk setting lainnya.
PEMAHAMN KONSEPTUAL
Pemahaman koseptual adalah aspek kunci dari pemeblajaran. Salah satu tujuan pengajaran yang penting adalah membantu muted memahami konsep utama dalam suatu subjek, bukan sekadar mengingat fakta yang tepisah-pisah. Dalam banyak kasus, pemahaman konsep akan berkembang apabila guru dapat membantu murid mengeksplorasikan topic secara mendalam dan memberi mereka contoh yang tepat dan menarik dari suatu konsep. Seperti yang akan Anda lihat, konsep adalah bagian utama dari pemikiran.
Apa konsep itu ?
Konsep adalah kategori-kategori yang mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan property umum (Zacks & tversky, 2001). Konsep adalah elemendari kognisi yang  membantu menyederhanakan dan meringkas informasi (Hahn & Ramscar, 2001; Medin, 2000). Bayangkan sebuah dunia dimana kita tak punya konsep: kita harus melihat setiap objek sebagai sesuatu yang unik dan tidak akan bisa membuat generalisasi. Apabila kita tidak punya konsep, kita akan kesulitan merumuskan problem yang sepele dan bahkan tak bisa memecahkannya. Misalkan konsep buku, jika murid tidak mengetahui bahwa buku adalah lembaran-lembaran kertas dengan ukuran yang sama, yang disatukan atau dijilid, dan berisi huruf cetak dan gambar dalam urut-urutan yang mengandung arti, maka setiap kali murid menjumpai buku baru harus mencari tahu apa buku itu. Karenanya, konsep memebuat kita tak perlu “mengulang-ulang pencarian setiap kali  kita menemukan informasi baru.
Konsep juga membantu proses mengingat, membuatnya lebih efisien. Ketika murid mengelompokkan objek untuk membentuk konsep, mereka bisa mengingat konsep tersebut, kemudian mengambil karakteristik konsep itu. Jadi,saat Anda memberi PR matematika pada murid, Anda tidak harus menjelaskan secara detail apa itu matematika atau apa itu pekerjaan rumah. Murid sudah ingat sejumlah asosiasi yang cocok. Konsep bukan hanya membantu mengembalikan ingatan, tetapi juga membuat komunikasi menjadi lebih efisien. Apabila anda berkata, “Sekarang pelajaran seni,” Maka murid tahu apa maksud anda. Anda tidak perlu menjelaskan panjang lebar apa seni itu. Jadi konsep, membantu murid menyederhanakan dan meringkas informasi dan meningkatkan efisiensi memori, komunikasi, dan penggunaan waktu mereka.
Murid membentuk konsep melalui pengalaman langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia mereka. Mislanya, dalam mengkonstruksi konsep kartun, anak mungkin pada mulanya menonton acara kartun di TV, kemudian membaca komik, dan akhirnya melihat karikatur poitik. Murid juga membentuk konsep melalui pengalaman dengan simbil (sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain). Misalnya, kata adalah symbol. Demikian pula dengan matematika, grafik dan gambar.
Beberapa konsep rlatif sederhana, jelas dan konkret, sedangkan ada konsep lain yang lebih kompleks, membingungkan dan abstrak (Barsalou, 2000). Konsep sederhana lebih mudah disepakati. Mislnya, kebanyakan orang sepakat pada makna “bayi”. Tetapi, kita agak sulit untukmenyepakati apa yang dimaksud dengan “muda” atau “tua”. Kita lebih mudah sepakat bahwa sesuatu disebut apel ketimbang sepakat sesuatu itu buah atau bukan. Beberapa konsep ada yang sangat kompleks, membingungkan, dan abstrak, seperti konsep dalam teori kejatuhan perekonomian atau teori tegangan dalam fisik.
Mempromosikan Pembentukan Konsep
Dalam sejumlah hal, guru bisa membantu murid untuk mengenali dan membentuk konsep yang efektif. Prosesnya dimulai dengan mengenali cirri-ciri dari suatu konsep tertentu.
Mempelajari Ciri-ciri Konsep. Aspek penting dari pembentukan atau formasikonsep adalah mempelajari cirri utamanya, atributnya, atau karakteristiknya. Ini adalah elemen pendefinisi suatu konsep, dimensi yang membuatnya berbeda dari konsep lain. Mislanya, dalam contoh konsep buku, cirri utamanya adalah lembaran kerjas, dijilid menjadi satu, dan berisi huruf cetak dan gambar dalam urutan yang mengandung arti. Karakteristik lain seperti ukuran, warna dan anjang bukanlah cirri utama yang mendefinisikan konsep buku. Pikirkan juga cirri penting dari konsep dinosaurus : punah dan reptile. Jadi, dalam kasus konsep dinosaurus cirri “punah” adalah penting.
Mendefinisikan Konsep dan Memberi Contoh. Satu aspek penting dari pengajaran konsep adalah mendefinisikan secara jelas dan memberi contoh yang cermat. Strategi aturan-aturan adalah salah satu cara yang efektif (Tennyson & Cocchiarella, 1986). Strategi ini terdiri dari empat langkah:
1.      Mendefinisikan Konsep. Sebagai bagian dari pendefinisian konsep, hubungan konsep dengan konsep superordinat dan sebutkan cirri-ciri utamanya, konsep superordinat adalah kelompok yang lebih besar dimana konsep tersebut bisa masuk ke dalamnya. Jadi, dalam menyebutkan cirri utama konsep dinosaurus, Anda dapat menyebut kelompok yang lebih luas dimana ia dapat masuk ke dalamnya, yaitu reptil.
2.      Jelaskan istilah-istilah dalam definisi konsep.pastikan bahwa cirri atau karakteristik utama bisa dipahami dengan baik. Jadi, dalam mendeskripsikan cirri utama drai konsep dinosaurus, adalah penting bagi murid untuk mengetahui apa itu reptile: hewan vertebrata yang biasanya bertelur dan bersisik atau bertanduk dan bernapas dengan paru-paru.
3.      Beri contoh untuk mengilustrasikan cirri utamanya. Berkenaan dengan contoh dinosaurus, kita dapat memberi contoh dan deskripsi tipe-tipe dinosaurus yang berbeda, seperti triceratops, brontosaurus, stegosaurus. Konsepini dapat di jelaskan lebih jauh dengan memberi contoh reptile lain yang bukn dinosaurus, seperti ular, buaya, dan kura-kura. Memberi penjelasan dan contoh dari suatu konsep adalah strategi yang baik untuk mengajarkan pembentukan konsep. Diperlukan banyak contoh jik aanda mengajarkan konsep yang kompleks dan saat Anda mengajar murid yang kurang cerdas (Moore, 1998).
4.      Memberi contoh tambahan. Suruh murid untuk melakukan kategorisasi, menjelaskan kategorinya, atau suruh mereka membuat contoh konsep sendiri. Tipe dinosaurus lainya bisa diberikan, seperti pterodactyl, ornitholester, dan dimetrodon, atau murid bisa disuruh membuat sendiri contohnya. Mereka juga bisa diminta untuk memikirkan contoh hewan yang bukan termasuk dinosaurus, seperti anjing, kucing, dan ikan paus.
Peta Konsep. Sebuah peta konsep adalah presentasi visual dari koneksi konsep dan organisasi hierarkis konsep. Meminta murid membuat peta cirri atau karakteristik dari suatu konsep akan bisa membantu mereka untuk memahami konsep tersebut (Kinchin, Hay & Adams, 2000; Nicoll, 2001). peta konsep juga mungkinmemuat  konsep dalam kategori superordinat dan mencakup contoh yang termasuk di dalamnya dan contoh yang bukan termasuk didalamnya. Aspek visual dari peta konsep berhubungan dengan diskusi imaji dalam memori di Bab 8. Anda bisa membuat peta konsep dengan bantuan murid, atau biarkan mereka menyusunnya sendiri atau secara berkelompok. Gambar 9.1 menunjukkan contoh peta konsep atau konsep reptile.
Gambar 9.1. Contoh Peta Konsep Untuk Konsep Reptil
Menguji Hipotesis. Ingat kembali diskusi kita tentang pendekatan ilmiah untuk riset di Bab 1. Di sana dikatakan hipotesis adalah asumsi spesifik dan prediksi tertentu yang dapat diuji untuk menentukan kebenarannya. Murid akan mendapat manfaat dengan berlatih menyusun hipotesis tentang apa itu dan disebut konsep dan apa yang bukan (Ross, 2000). Salah satu caranya adalah menyusun aturan tengan mengapa beberapa objek masuk dalam suatu konsep, sedang objek lainnya tidak. Berikut ini adalah contoh dari cara memberi latihan kepada murid untuk menyusun hipotesis: Berikan gambar bentuk-bentuk geometris seperti di Gambar 9.2 kepada murid Anda. Kemudian secara diam-diam anda memilih konsep dari salah satu bentuk geometris ini (seperti “lingkaran” atau “lingkaran besar”) dan tanyakan suruh murid anda menyusun hipotesis tentang konsep apa yang telah anda pilih. Merka akan mencoba menebak konsep anda dengan mengajukan kepada anda pertanyaan yang berkaitan dengan bentuk-bentuk geometrid an mengeliminasi yang tidak relevan. Anda bisa juga menyuruh murid “menjadj guru” merka memilih kosep danmenjawab pertanyaan dari murid lain yang menyusun hipotesis konsep. Bekerja samalah dengan murid untuk menyusun strategi paling efisien guna mengidentifikasi konsep yang benar.
Gambar 9.2 Menyuruh Murid Menyusun Hipotesis tentang Suatu Konsep
Anda bisa menggunakan susunan seperti apa yang ditunjukkan di sini untuk membantu muid menciptakan hipotesis tentang apa konsep yang ada di pikian anda. Ajak murid megnembangkan strategi paling efisien untuk memahami apa konsep itu. Misalnya, anda bisa memilih konsep “persegi empat dan segitiga kecil” atau segitiga kecil dan segi empat kecil” dan suruh meurid mencari tahu apa konsep di benak anda. Anda juga bisa menyuruh murid untuk bergantian memilih konsep.
Penyesuaian Prototipe. Dalam penyesuaian prototype (Prototype matching), individu memutuskan apakah suatu item termasuk anggota dari suatu kategori dengan membandingkannya dengan item yang palingkhas dari kategori itu (Rosch, 1973). Semakin mirip item itu dengan prototipenya, semakin besar kemungkinan individu akan megnataan bahwa item itu termasuk kategori dimaksud; semakin tak mirip. Semakin besar kemungkinan orang itu akan menilai bahwa item itu tidak termasuk kategori tersebut. Misalnya, konsep murid tentang pemain sepak bola mungkin mencakup pemain yang berotot dan besar seperti pemain betahan atau gelandang. Tetapi beberapa pemain bola, seperti stiker, tidak terlalu besar dan berotot. Pemain bertahan mungkin lebih dianggap sebagai prototype pemain bola. Apabila murid ini memikirkannya apakah seseorang termasuk kategori “pemain bola" maka merekamingkin akan membayangkan sosok yang mirip dengan pemain bertahan atau gelandang. Demikianpula, merpati lebih dianggap berbentuk khas burung ketimbang penguin atau burung unta. Meskipun demikian, anggota dari suatu kategrori dapat sangat bervariasi dan memmiliki kualitas yang membuat mereka menjadi anggota kategori itu (lihat gambar 9.3.
Gambar 9.3. Kapan Suatu gelas disebut “Gelas”?
Mana dari gambar di aas yang akan anda sebut sebagai prototype konsep “gelas”? Dalam satu studi, partisipan riset kebanyakan menyebut nomor 5 (Lavob, 1973). Beberapa partisipanmenyebut nomor 4 sebagai mangkuk dan nomor 9 sebagai vas karena bentuknya sangat berbed dengan prototype.
Teaching Strategies
Membantu Murid Membentuk Konsep
1.      Gunakan strategi contoh aturan. Ingat strategi ini terdiri dari empat langkah: (1) mendefinisikan konsep; (2) menjelaskan istilah dalam definisi; (3) beri contoh untukmengilustrasikan ciriutama, dan (4) beri contoh tambahan dan suruh murid mengkategorisasikan ini danmenjelaskan kategorisasi itu, atau suruh murid membuat contoh konsep mereka sendiri.
2.      Bantu murid bukan hanya mempelajari suatu konsep. murid bisa belajar bahwa walaupun lucu, namun lelucon, badut dan puisi lucu bukan termasuk kartun. Formasi konsepakan lebih baik jika mereka diajari bahwa Amerika Utara bukan suatu “bangsa” tapi sebuah “benua” dan bahwa menyentuh seseorang adalah sebuah tindakan, bukan pikiran. Jika anda mengajar konsep “segitiga”. Suruh murid mendaftar karakteristik dari “segitiga” seperti “tiga sisi”, “bentuk geometri”, “ukuran bermacam-macam”, dan sebagainya. Juga suruh mereka mendaftar contoh benda yang tidak termasuk segitiga, seperti lingkaran, kotak, dan bujur sangkar.
3.      Buat konsep sejelas mungkin dan beri contoh konkret. Luangkan waktu memikirkan cara terbaik menyajikan konsepbaru, terutama untuk konsep abstrak. Apabila anda ingin murid memahami konsep “Kendaraan” , mintalah mereka menyebut contohnya. Mereka mungkin akan menyebut “mobil” dan mungkin “truk” atau “bus”. Tunjukkan foto kendaraan lain pada mereka, seperti pesawat atau kapal, untukmengilustrasikan bahwa konsep itu luas.
4.      Bantu murid menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sudah mereka kenal. Di Bab 8, kitatelah mendiskusikan strategi menjelaskan cara mencatat yang baik. Setelah murid mempelajari prosedur ini akan lebih mudah bagi mereka untuk mempelajari bagiamana mengkonstruksi peta konsep, karena anda bisa menunjukkan bagaimana peta konsep tersebut saling terkait dengan menjelaskannya dalam term organisasi hierarkis. Contoh lain dari cara membantu murid menghubungkan konsep baru dengan konsep yang sudah mereka kenal adalah murid mungkin sudah tahu emas dan perak tetapi tidak tahu apa itu platinum dan plutonium. Dalam kasus ini, ajarkan konsep platinum dan plutonium berdasarkan konsep emas dan perak.
5.      Dorong murid menciptakan peta konsep. murid akan lebih mudah belajar konsep apabila mereka disuruh memetakan organisasi hierarkis dari suatu konsep secara visual. Susunan hierarkis ini dapat digunaakn untukmembantu murid memahami karakteristik suatu konsep dari yang umum ke yang khusus. Organisasi hierarki bisa  membantu memori.
6.      Suruh murid membuat hipotesis tentang suatu konsep. membuat hipotesis akan mendorong murid untuk berpikir dan menyusun strategi. Bantulah murid mengembangkan strategi paling efisien untuk menentukan apa konsep itu.
7.      Beri murid pengalaman dalam penyesuaian prototype. Pikirkan konsep yang berbeda-beda dan kemudian tanyakan kepada murid apa prototype dari konsep  tersebut. Kemudian suruh mereka memberi contoh yang bukan termasuk prototype konsep itu.
8.      Cek pemahaman murid atas suatu konsep  dan motivasilah mereka untuk mengaplikasikan konsep tersebut pada konteks lain. Pastikan bahwa murid tidak sekadar mengingat konsep tanpamemikirkannya. Ajak mereka mengembangkan pengetahuannya tentang konsep dan mengelaborasinya dengan memberi mereka tugas membaca bahan lain tentang konsep tersebut. Tanyakan kepada murid bagaimana konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks yang berbeda. Misalnya, dalam mempelajari konsep keadilan, tanyakan kepada murid bagaimana keadilan dapa tmembuat hidup lebih baik, bukan hanya disekolah, tetapi juga saat bermain, dirumah, dan ditempat kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar