Dampak krisis ekonomi Eropa yang semakin
meluas membuat pemerintah indonesia semakin waspada akan ancaman krisis ekonomi.
Maka dari itu , pemerintah menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi domestik
dan menjaga keseimbangan anggaran Negara yang ada .
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan Indonesia harus mengantisipasi perkembangan perekonomian Eropa dan perekonomian global. Sebab, "Kita lihat (perkembangan perekonomian global) ini kan sangat cepat dan mengkhawatirkan kemudia dari pada itu di satu sisi kondisi Indonesia memang lebih baik ketimbang negara lain. Tapi, di sisi lain Indonesia harus mewaspadai kondisi di pasar global, terutama di pasar modal, pasar keuangan, pasar obligasi dan sektor riil dalam beberapa minggu terakhir di tahun ini, pemerintah harus bersiap untuk memasuki tahun 2012 pemerintah akan fokus untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional di semua sektor tersebut. Karena Sektor riilnya yang lebih antisipatif lagi, untuk kesiapan menghadapi perkembangan yang kurang menggembirakan.
kemudian Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengatakan meski Indonesia memiliki pengelolaan fiskal dan moneter yang cukup baik, tapi Indonesia tetap harus waspada. "Karena bagaimanapun juga dalam sistem ekonomi global yang terintegrasi ini, satu persoalan di belahan dunia Eropa dan Amerika Serikat akan menimbulkan dampak (terhadap ekonomi global) cepat atau lambat," dari berbagai saluran yang ada, yang perlu diwaspadai adalah melalui ekspor. Meski di tahun 2011 masih belum ada tanda-tanda penurunan ekspor yang tajam, tapi Hatta bilang yang perlu diwaspadai adalah penurunan ekspor di tahun 2012. Pasalnya, "Tahun 2012 diperkirakan pertumbuhan ekonomi China turun, sehingga impornya juga turun ,Dengan kata lain, jika impor China turun, maka ekspor Indonesia ke China juga terancam.kemudian dari pada itu untuk mengompensasi penurunan ekspor ini, Hatta bilang ke depan yang perlu dibenahi adalah pasar domestik dan peningkatan daya saing di dalam negeri. "yang semua Kuncinya ada di logistik yang berguna untuk meningkatkan daya saing di dalam negeri
di Indonesia selama ini daya saing pasar masih sangat rendah karena biaya logistik yang sangat tinggi. Contohnya saja , di Jepang dan Singapura biaya logistik hanya sebesar 4% dari total biaya produksi. Sedangkan di Indonesia, biaya logistik membebani ongkos produksi hingga 14 persen -15 persen.
Nah, belajar dari krisis yang dialami beberapa negara Eropa di mana pangkal permasalahannya adalah utang, Hatta bilang ke depan ekonomi Indonesia harus berhati-hati dalam kebijakan anggaran. Untuk itu kita harus menjaga jangan sampai defisit anggaran kita itu tinggi dan dibiayai oleh utang. Ke depan kita harus mengurangi utang,
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan Indonesia harus mengantisipasi perkembangan perekonomian Eropa dan perekonomian global. Sebab, "Kita lihat (perkembangan perekonomian global) ini kan sangat cepat dan mengkhawatirkan kemudia dari pada itu di satu sisi kondisi Indonesia memang lebih baik ketimbang negara lain. Tapi, di sisi lain Indonesia harus mewaspadai kondisi di pasar global, terutama di pasar modal, pasar keuangan, pasar obligasi dan sektor riil dalam beberapa minggu terakhir di tahun ini, pemerintah harus bersiap untuk memasuki tahun 2012 pemerintah akan fokus untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional di semua sektor tersebut. Karena Sektor riilnya yang lebih antisipatif lagi, untuk kesiapan menghadapi perkembangan yang kurang menggembirakan.
kemudian Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengatakan meski Indonesia memiliki pengelolaan fiskal dan moneter yang cukup baik, tapi Indonesia tetap harus waspada. "Karena bagaimanapun juga dalam sistem ekonomi global yang terintegrasi ini, satu persoalan di belahan dunia Eropa dan Amerika Serikat akan menimbulkan dampak (terhadap ekonomi global) cepat atau lambat," dari berbagai saluran yang ada, yang perlu diwaspadai adalah melalui ekspor. Meski di tahun 2011 masih belum ada tanda-tanda penurunan ekspor yang tajam, tapi Hatta bilang yang perlu diwaspadai adalah penurunan ekspor di tahun 2012. Pasalnya, "Tahun 2012 diperkirakan pertumbuhan ekonomi China turun, sehingga impornya juga turun ,Dengan kata lain, jika impor China turun, maka ekspor Indonesia ke China juga terancam.kemudian dari pada itu untuk mengompensasi penurunan ekspor ini, Hatta bilang ke depan yang perlu dibenahi adalah pasar domestik dan peningkatan daya saing di dalam negeri. "yang semua Kuncinya ada di logistik yang berguna untuk meningkatkan daya saing di dalam negeri
di Indonesia selama ini daya saing pasar masih sangat rendah karena biaya logistik yang sangat tinggi. Contohnya saja , di Jepang dan Singapura biaya logistik hanya sebesar 4% dari total biaya produksi. Sedangkan di Indonesia, biaya logistik membebani ongkos produksi hingga 14 persen -15 persen.
Nah, belajar dari krisis yang dialami beberapa negara Eropa di mana pangkal permasalahannya adalah utang, Hatta bilang ke depan ekonomi Indonesia harus berhati-hati dalam kebijakan anggaran. Untuk itu kita harus menjaga jangan sampai defisit anggaran kita itu tinggi dan dibiayai oleh utang. Ke depan kita harus mengurangi utang,
Sumber : www. Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar